Tempat Servis Motor Matic Terbaik
Tempat Servis Motor Matic Terbaik

Punya motor yang nyaman itu pasti bikin kita pakai motor. Kalau motor nyaman dipakai, kita juga nggak bakal gampang capek saat menempuh jarak yang jauh.

Sebaliknya, kalau motor rasanya nggak enak waktu dipakai, pasti bawaannya males buat pergi-pergi. Motor yang nggak nyaman dipakai juga bisa meningkatkan resiko kecelakaan. Jadi, jangan anggap remeh perawatan motor yang bisa bikin motor kita nyaman dikendarai.

8 Hal yang Perlu Rutin Diganti saat Servis Motor Matic


Menurut mekanik bengkel Planet Ban, setidaknya ada 8 hal yang perlu diganti secara berkala agar motor tetap terasa nyaman saat digunakan, dan agar motor bisa awet dipakai puluhan tahun.

Baca Juga : 7 Tips Aman Membeli Motor Vespa Klasik

1. Ban

Ban motor merupakan salah satu komponen yang harus diganti secara berkala, meskipun tidak memiliki pengaruh langsung pada kinerja mesin. Ban yang sudah sudah gundul dapat meningkatkan risiko tergelincir. Oleh karena itu, kita harus selalu memperhatikan pola dan tekstur ban.

Menurut mekanik Planet Ban, kita disarankan untuk mengganti ban setidaknya setiap tiga tahun, atau kalau sudah mencapai batas penggunaan sekitar 40.000 km.

2. Oli





Oli mesin adalah salah satu bagian pada motor matik yang harus diganti secara berkala. Pada motor matic peran oli (pelumas) mesin sangat vital.

Selain berfungsi sebagai pendingin mesin untuk mencegah mesin dari kondisi panas berlebihan. Peluas juga berfungsi sebagai pelindung agar mesin tidak langsung bergesekan.

Kalau mau ganti oli, pastikan viskositas (kekentalan) oli sesuai dengan spesifikasi motor matik yang kita miliki. Kalau pakai oli standar (konvensional), kita disarankan untuk mengganti oli setiap 2.500 km atau maksimal 3000 Km. Atau setara dengan 2 bulan sekali.

Tapi kalau kita menggunakan oli yang mengandung teknologi Ester, beberapa produsen otomotif merekomendasikan penggantian oli hingga 5000 km. Itu setara dengan dua kali lipat lebih lama dari penggantian oli konvensional.

Itu karena oli yang mengandung teknologi ester diklaim bisa bertahan dua kali lebih lama daripada oli biasa. Tidak heran, mengingat oli ini memiliki kualitas pelumas-dasar tertinggi di kelasnya.

3. Busi


Busi merupakan elemen utama dalam sistem pengapian motor matik. Tugas utamanya adalah untuk menghasilkan percikan api yang diperlukan untuk melakukan pembakaran BBM dan udara.

Pabrikan motor biasanya menyarankan kita untuk mengganti busi setelah mencapai jarak tempuh sekitar 20.000 atau maksimal 50.000 km.

4. Aki


Pada umumnya, aki motor matic dapat bertahan selama sekitar 3 hingga 4 tahun. Tapi masa pakainya mungkin bervariasi tergantung seberapa sering kita menggunakan motor.

Kalau kamu memakai aki basah, kamu harus lebih sering memeriksa dan menjaga tingkat air aki agar tetap stabil.

Pada dasarnya, aki pada motor matik berfungsi sebagai pengatur kelistrikan. Oleh karena itu, peran aki sangat vital dan harus rutin diganti. Kalau aki mengalami masalah dan tidak segera diganti, hal ini akan menyebabkan motor mogok atau mati total.

5. Kampas Rem

Kalau kampas rem yang sudah aus tidak diganti, hal itu bisa mempengaruhi cara motor berfungsi dan bisa meningkatkan risiko kecelakaan akibat sistem pengereman yang tidak bekerja dengan baik.

6. Filter

Perawatan filter pada motor matic sangat penting. Filter yang bermasalah berpotensi merusak motor secara perlahan. Filter pada motor matic bukan cuma filter udara.

Selain filter udara, pada motor matic juga ada filter oli, filter bahan bakar, dan filter pendingin kabin.

Khusus untuk filter udara, sebaiknya diganti setiap 5.000 km, 10.000 km, 20.000 km, dan 50.000 km. Tujuannya adalah untuk menjaga agar kinerja motor tetap baik.

7. Van Belt

Van belt (V-Belt) adalah komponen penting pada motor matik yang perlu diganti secara berkala untuk menjaga kinerja motor.

Meskipun tampaknya remeh, V-belt berperan dalam menggerakkan berbagai sistem, termasuk transmisi dan alternator.

Mengganti van belt setiap kali motor sudah mencapai perjalanan sekitar 25.000 km sangat disarankan.

Dengan mengganti V-belt secara teratur, kita bisa menghindari risiko kerusakan yang lebih serius pada motor matik, sekaligus untuk menjaga keamanan dan kenyamanan berkendara.

8. Lampu

Hal terakhir yang menurut aku perlu diganti secara berkala adalah lampu.

Lampu yang mati atau tidak berfungsi normal pasti akan mempengaruhi pencahayaan dan keamanan saat berkendara di malam hari.

Berdasarkan saran mekanik, kita disarankan untuk mengganti lampu setiap 1,5 sampai 2 tahun sekali untuk menjaga kondisi lampu tetap baik dan memastikan kenyamanan serta keselamatan dalam perjalanan.

Tips Merawat Motor

Untuk merawat motor, kita harus sering-sering melakukan checking terhadap berbagai bagian motor, khususnya yang sudah aku sebutkan di atas.

Kalau mau cara paling mudah melakukan checking motor secara menyeluruh, coba bawa motormu ke bengkel Planet Ban dan mintalah mekanik untuk service motor tune up.

Bagi kalian yang masih merasa asing dengan istilah “tune up,” ini adalah layanan berkala yang mencakup pengecekan semua bagian kendaraan. Terutama komponen-komponen yang berpengaruh pada kinerja motor secara keseluruhan.

Pemeriksaan ini umumnya melibatkan pengecekan kondisi lampu, tekanan ban, membersihkan karburator (saringan udara), memeriksa ketegangan rantai, sistem pengereman, serta klakson.

Tujuan service tune up adalah untuk mengecek kondisi terkini kendaraan kita, sekaligus untuk menjaga kendaraan agar selalu dalam kondisi optimal sehingga performanya tetap baik selama dipakai.

Tempat Servis Motor Matic Terbaik

Rutin servis saja nggak cukup untuk menjaga performa motor. Karena pilihan tempat servis juga bisa mempengaruhi keawetan motor? Kok bisa?

Jadi gini. Kalau kita servis motor ditempat yang servisnya asal cepat selesai dan nggak menyeluruh, dijamin mesin motor kita bakal cepat rusak. Karena, debu, kotoran, dan sisa pembakaran di dalam mesin seringkali tidak dibersihkan secara menyeluruh.

Itu, menurut aku justru merugikan kita. Soalnya, kita udah keluar biaya banyak, tapi motor masih seperti kurang perawatan.

So, kalau pilih tempat servis, pilih yang pasti-pasti aja. Seperti di bengkel Planet Ban yang bisa servis mesin motor seperti rasa baru.

Kalau kita servis motor di bengkel Planet Ban, motor kita akan diservis secara menyeluruh, hingga ke bagian-bagian terkecil yang sulit dijangkau dan jarang dijamah sama tukang servis kebanyakan.

Jadi, selain box CVT, mekanik di Planet Ban selalu mengecek dan membersihkan bagian, piston, throttle body, kleo mesin, hingga kepala silinder. Tujuannya adalah untuk mengembalikan performa motor agar terasa seperti mesin motor baru.

5 Keuntungan Servis Motor di Planet Ban

  • Mesin lebih bersih. Kalau kita servis motor di Planet Ban, semua komponen mesin akan dibersihkan hingga bersih seperti baru. Dari mulai piston, kepala silinder, blok CVT, klep mesin, sampai throttle body, semuanya akan dibersihkan dan bebas dari sisa-sisa pembakaran, debu, serta kotoran.
  • Bikin motor seperti punya mesin baru. Ini yang aku suka kalau servis di Planet Ban, mereka akan membuat motor kita seperti punya mesin baru yang hemat BBM, minim emisi, dan tarikannya enteng.
  • Pakai oli dengan base oil terbaik. Planet Ban selalu menyediakan oli motor matic berteknologi Ester yang dapat melindungi mesin dan meningkatkan performa motor, mempertahankan suhu mesin agar lebih dingin, bikin mesin tahan lama, dan bisa dipakai hingga 5000 km atau diganti setelah 4-6 bulan
  • Hemat. Ongkos servis motor matic di Planet Ban sangat terjangkau. Contohnya: Ongkos service motor injeksi cuma Rp20.000, kalau mau service CVT dan rantai biayanya cuma Rp19.500, dan kalau service throttle body ongkosnya nggak lebih dari Rp20.000.
  • Cepat dan pelayanannya ramah. Di setiap bengkel Planet Ban mekaniknya pasti banyak. Inilah yang bikin servis motor di Planet Ban cepat selesai.

Penutup

Kalau kamu mencari tempat servis motor yang bisa bikin mesin terasa seperti baru, saran aku, datang aja ke bengkel Planet Ban yang ada di kotamu.

Dengan tim mekanik yang berpengalaman dan peralatan canggih, bengkel Planet Ban adalah pilihan tempat servis terbaik menurut aku.

Selain menawarkan servis yang memuaskan, pelayanan yang ramah, dan harga servis yang murah, Planet Ban juga selalu menyediakan sparepart ori hingga oli motor matic terbaik.

Paundra Rintis Budidaya Udang Berbasis IoT
Di sini, di sekitar Pantai Tawang yang ada di daerah Pacitan, Jawa Timur, udaranya terasa sangat panas dengan matahari yang bersinar terik hingga terasa begitu menyengat.
Namun, panasnya sengatan sinar matahari tak menghalangi seorang pria paruh baya yang tampak sibuk menebar pakan di kolam-kolam pembudidayaan udang vaname– yang oleh masyarakat sekitar lebih sering disebut “tambak udang.”
Diantara debur ombak Samudra Hindia di Pantai Pidakan, dengan sigap pria berpakaian kemeja dan bercelana pendek serta bertopi tersebut berpindah dari satu kolam ke kolam lainnya untuk menebar pakan udang.
Aktivitas yang dilakukan pria paruh baya tersebut merupakan pemandangan sehari-hari di Pantai Pidakan yang menjadi salah satu Kompleks pembudidayaan udang vaname untuk Kecamatan Tulakan yang ada di Kabupaten Pacitan Jawa Timur.
Tak jauh dari sana, tampak seorang pemuda sedang fokus memandang layar laptopnya sembari jari-jemarinya lincah menekan papan keyboard. Sesekali ia tampak menengadahkan wajah untuk memantau kondisi tambak udang yang ada di kejauhan.
Hampir semua penduduk yang ada di pantai ini mengenal pemuda tersebut. Tidak mengherankan, mengingat pemuda tersebut adalah salah satu founder dari sebuah start-up bernama Growpal dan sekaligus perintis budidaya udang berbasis teknologi Internet of Thing (IoT).
Dari kolaborasinya dengan sobatnya yang seorang ahli IT itu lah tercipta sebuah perubahan dalam dunia budidaya udang vaname atau yang juga dikenal sebagai udang windu (Penaeus vannamei), khususnya untuk wilayah Pacitan yang sekaligus merupakan asal pemuda tersebut.
Pemuda tersebut tidak lain adalah Paundra Noorbaskoro, salah satu lulusan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang.

Awal Mula Paundra Memanfaatkan IoT untuk Membudidayakan Udang

“Kegagalan adalah, apabila kamu menyerah. Jika kamu tidak menyerah, itu hanyalah sebuah kesalahan. Kesalahan adalah pupuk terbaik untuk kesuksesan di masa depan.” Jack Ma.
Setelah lulus kuliah, Paundra sejatinya pernah menjajal bisnis budidaya ikan. Namun pada akhirnya harus kandas karena ia tak mampu memenuhi permintaan dari supplier.

Tak patah semangat. Pada tahun 2018, Paundra mengajak 3 rekannya untuk bekerja sama guna merintis budidaya udang berbasis aplikasi. Tujuannya jelas, mereka ingin membuat terobosan di dunia budidaya udang guna mengurangi biaya operasional sekaligus meningkatkan income.

Tapi lagi-lagi, dalam prosesnya, bisnis ini tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Usaha yang dikembangkan oleh Paundra bersama teman-temannya mengalami kegagalan yang mengakibatkan kerugian besar.

Meski sudah mengeluarkan biaya hingga miliaran rupiah, namun usaha rintisan budidaya udang dengan berbasis aplikasi tersebut tetap tidak mampu bertahan dan terpaksa harus gulung tikar pada tahun 2020.

Kegagalan tersebut tentu saja membuat Paundra terpuruk dan sempat berpikir untuk menyerah. Namun setelah melalui sejumlah dipertimbangkan, dan setelah ia menganalisa kembali kegagalan usaha sebelumnya, ia mencoba untuk bangkit kembali.



Kali ini, Paundra langsung terjun sendiri menjadi petani tambak udang vaname agar bisa mempelajari seluk-beluk dan setiap tahapan budidaya udang. Mulai dari pemilihan benih atau pembibitan, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, pengkondisian air, hingga proses panen, semuanya ia pelajari.
Dari sekian banyak tahapan, peraih penghargaan SATU Indonesia Awards 2022 (Astra) ini lebih banyak fokus pada solusi untuk mengendalikan air dan mengendalikan hama penyakit yang sering menyerang udang vaname. Pasalnya, kondisi air dan hama penyakit, khususnya penyakit udang Hepatopankreas atau Early Mortality Syndrome (sindrom udang mati dini) – lah yang menjadi biang keladi kegagalan usahanya di masa lalu.

Riset Penyakit Penyebab Udang Mati

Early Mortality Syndrome atau sindrom udang mati dini adalah biang kegagalan banyak petai tambak udang. Oleh karena itu, Paundra mencoba fokus mencari penyebab dan cara mengatasinya.
Selain dengan mempelajari sejumlah jurnal ilmiah dan mengkaji kembali pelajaran-pelajaran yang pernah ia dapatkan di bangku kuliah, Paundra juga tak segan-segan belajar dari video-video di YouTube.
Setelah banyak belajar, Paundra mulai meneliti apa saja yang menyebabkan penyakit hepatopankreas pada udang dan mencari solusinya. Salah satu opsi yang dipilih sebagai solusi untuk masalah penyakit udang tersebut adalah dengan meracik komposisi pakan yang tepat sebagai treatment.
Melalui berbagai usaha yang tentu saja tak lepas dari kegagalan, Paundra akhirnya menemukan komposisi yang tepat sebagai treatment untuk penyakit yang sering dialami oleh udang vaname.

Riset Air untuk Tambak Udang

Selain mencari tahu penyebab dan cara mengatasi hama penyakit yang sering menjangkiti udang vaname, Paundra Noorbaskoro juga fokus meneliti air pada tambak-tambak yang bermasalah atau yang menyebabkan udang-udang mati.
Proses riset air ia dilakukan dengan mengumpulkan beberapa sampel air dari tambak-tambak udang yang bermasalah. Dari riset tersebut, ia menemukan bahwa air yang ada pada tambak-tambak yang bermasalah ternyata banyak mengandung penyakit seperti feses (udang berwarna) putih atau yang dikenal dengan white feses, penyakit EMS atau early mortality syndrome, dan bahkan ada juga penyakit Myo.
Setelah menemukan penyebab kematian udang, Paundra kemudian mencari solusi agar air lebih sehat bagi udang. Setelah melakukan berbagai uji coba, ia akhirnya bisa menemukan formula yang tepat untuk mengatasi masalah air yang kerap terserang hama penyakit.
Menurut penuturan Paundra, waktu dan biaya yang dihabiskan untuk melakukan riset tidaklah sedikit. Jika di total, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan riset hama penyakit dan air untuk tambak udang kurang lebih 12 bulan. Begitu juga dengan biayanya. Jika dihitung-hitung tak kurang dari 150 juta rupiah digelontorkan oleh Paundra untuk menciptakan treatment penyakit udang dan mendapatkan formula air yang tepat.

Memulai Budidaya Udang Vaname dengan IoT

Setelah yakin dengan solusi hasil penelitiannya, pada tahun 2022 Paundra mencoba peruntungannya kembali untuk membudidayakan udang vaname, tapi kali ini dengan menggunakan bantuan teknologi yang disebut sebagai Internet of Things sering disingkat dengan IoT.
Bekal uang sisa tabungan, Paundra mulai mempersiapkan kolam dan air yang telah dikondisikan sedemikian rupa untuk memaksimalkan pertumbuhan udang sekaligus mencegah datangnya hama penyakit.
Adapun kolam atau tambak udang dibuat dengan kedalaman antara 100 cm s.d 120 cm dan diisi air yang mengandung unsur-unsur seimbang berupa:
  • pH (di atas 7)
  • H2S
  • Tingkat transparansi atau kejernihan air
  • Salinitas
  • DO (Oksigen terlarut)
  • Nitrat, dll

Untuk menyeimbangkan unsur-unsur tersebut, Paundra menggunakan bantuan teknologi IoT. Dengan bantuan teknologi ini, ia bisa secara rutin memantau kondisi air untuk mengetahui kualitasnya.
Setelah tambak siap, barulah benih udang (benur) disebarkan. Jumlahnya pun harus disesuaikan agar rincian pakan yang diberikan sesuai dengan takaran.
Pemberian pakan dalam budidaya udang ini dilakukan sebanyak 7 kali sehari. Dimulai dari pukul 07:00 yang kemudian dilanjutkan setiap 2 jam sekali hingga pukul 19:00.
Setelah berumur sekitar 30 hari atau 33 hari, sampel udang sudah bisa diambil untuk ditimbang. Dari sampel tersebut sistem akan langsung menghasilkan data-data yang dibutuhkan untuk mengetahui berapa total berat udang yang ada pada satu kolam. Dan, juga bisa membantu memberikan perkiraan berat yang akan didapatkan jika udang sudah siap dipanen.
Pemanenan udang biasanya dilakukan secara bertahap sebanyak 3 kali. Tahap pertama umumnya dilakukan pada saat udang berusia 57 hari. Adapun jumlah udang yang bisa dipanen hanya 20% dari total udang per tambak. Pada umur 57 hari udang biasanya sudah memiliki bobot sekitar 5.5 gr.
Panen kedua akan dilakukan pada saat udang berusia 64 hari. Pada panen periode kedua ini, jumlah udang yang dipanen pun hanya 20%. Barulah pada panen tahap ketiga, udang akan dipanen secara keseluruhan.
Selamat tahun 2022, menurut Paundra setiap kolamnya bisa menghasilkan sekitar 1,7 hingga 2 ton udang dengan keuntungan bersih sekitar 50 juta per bulan.

Paundra Noorbaskoro Diganjar Penghargaan SATU Indonesia Award 2022

Hasil dari pengorbanan, upaya, dan dedikasi Paundra kini telah membuahkan hasil yang gemilang. Saat ini, dia telah berhasil mengelola 20 kolam budidaya udang vaname dengan total luas mencapai 10 ribu meter. Revitalisasi budidaya udang ini bukan hanya sekadar bisnis yang menguntungkan, tetapi juga sebuah kontribusi berharga dalam memanfaatkan teknologi untuk kebaikan lingkungan.
Atas langkahnya mendobrak tradisi lama dalam pengelolaan budidaya udang vaname yang menggabungkan antara teknologi dan sains membuat PT Astra International Tbk tak ragu menempatkan Paundra sebagai salah satu finalis SATU Indonesia Awards 2022 di bidang Teknologi.
Kisah Paundra Noorbaskoro mengingatkan kita bahwa kegagalan hanyalah batu loncatan menuju kesuksesan. Dengan imajinasi yang tak terbatas dan tekad yang kuat, kita dapat menggapai puncak kesuksesan meski dalam bidang yang mungkin pada awalnya tampak sulit. Inovasi dan teknologi adalah kunci menuju masa depan yang lebih cerah, dan Paundra telah membuktikan hal ini dengan gemilang melalui program 'Pembudidaya Udang Ramah Lingkungan berbasis Teknologi'-nya.

------------------------------
Sumber foto :
https://jatim.solopos.com/kisah-paundra-rintis-budidaya-udang-berbasis-iot-lebih-cuan-ramah-lingkungan-1512408